Anakku, Jika Semua Amalku Terputus, Maka Kaulah Harapanku - Tentang Muslimah

Anakku, Jika Semua Amalku Terputus, Maka Kaulah Harapanku

Salah satu anugerah terdahsyat yang Allah SWT berikan pada pasangan yang sudah menikah adalah kehadiran buah hati. Setiap pasangan pasutri rasanya tak lengkap tanpa kehadiran seorang buah hati dalam rumah tangganya. Meski kita memiliki segalanya,jabatan yang tinggi, rupiah yang melimpah, rumah yang mewah beserta isinya, namun rasanya masih sepi jika tanpa kehadiran tangis, tawa, dan canda anak - anak. Karena anak merupakan salah satu sumber kebahagiaan dan keharmonisan, bahkan pengikat erat hubungan rumah tangga. Kehadiran sang buah hati dalam rumah tangga diibaratkan seperti bintang di malam hari yang menghiasi langit, begitupun kehadiran buah hati laksana perhiasan dalam kehidupan rumah tangga. 


Salah satu anugerah terdahsyat yang Allah SWT berikan pada pasangan yang sudah menikah adalah kehadiran buah hati. Setiap pasangan pasutri rasanya tak lengkap tanpa kehadiran seorang buah hati dalam rumah tangganya. Meski kita memiliki segalanya,jabatan yang tinggi, rupiah yang melimpah, rumah yang mewah beserta isinya, namun rasanya masih sepi jika tanpa kehadiran tangis, tawa, dan canda anak - anak. Karena anak merupakan salah satu sumber kebahagiaan dan keharmonisan, bahkan pengikat erat hubungan rumah tangga. Kehadiran sang buah hati dalam rumah tangga diibaratkan seperti bintang di malam hari yang menghiasi langit, begitupun kehadiran buah hati laksana perhiasan dalam kehidupan rumah tangga. 
Anak adalah anugerah terindah yang Allah SWT titipkan pada kita, sesungguhnya mereka bukanlah milik kita. Namun demikian amanah itu harus kita jaga sebaik - baiknya. Inilah tugas kita sebagai orang tua memberikan yang terbaik untuk anak - anak kita dengan cara mendidik dan membimbing nya sesuai dengan perintah - Nya, yaitu berpedoman pada Al - Quran. Sebagaimana firman - Nya : 
"Hai orang - orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu."  ( Q.S At - Tahriim : 6)
Ayat di atas memberikan gambaran bahwasanya peran penting kita sebagai orang tua untuk menjaga anak - anak nya yaitu dengan cara memberikan pendidikan yang terbaik untuk mereka, terutama pendidikan dalam keluarga yang merupakan pondasi bagi masa depan anak - anak kita kelak. Pendidikan anak dalam keluarga bersifat istimewa dan utama, karena keluarga merupakan pengalaman pertama bagi seorang anak. Dalam hal ini peran orang tua dituntut secara optimal dalam mendidik dan membimbing sang buah hati, jika tidak akan muncul berbagai masalah kehidupan dalam anak seiring dengan  faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan perkembangan zaman dengan teknologi yang semakin pesat sangat mempengaruhi pada proses pendidikan, perkembangan, dan pergaulan anak. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita orang tua sebagai pendidik dan pembimbing anak dalam keluarga.
Rasa sayang dan cinta sejati yang kita miliki terhadap anak, bukan berarti diwujudkan hanya dengan mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka semata. Tetapi justru yang paling penting dari semua itu adalah kebutuhan rohani anak - anak kita dalam pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk Al - Qur'an sebagai pedoman hidup kita. Hal inilah yang menjadi bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya. karena ini merupakan perwujudan yang bermanfaat untuk bekal mereka di dunia dan akhirat. Dalam surat Lukman ayat 13, Allah SWT berfirman : 
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anak - anak nya, di waktu ia memberi nasehat kepadanya. Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar - benar kedzaliman yang besar."(Q. S Lukman : 13 )
Makna dari ayat tersebut bahwasanya sebagai orang tua kita harus dapat mengenalkan kepada anak - anak kita Allah SWT sebagai pencipta dan pemilik kita dan kita wajib taat kepada - Nya, karena dengan taat kepada - Nya hidup kita akan lebih baik dan bahagia. Hal ini merupakan landasan utama dalam mendidik anak yaitu hubungan dengan Allah ( Hablumminallah).
Salah satu contoh untuk memberikan dasar hablumminallah adalah dengan mengajarkan shalat pada anak sejak dini, sekaligus merancang pola asuh yang tepat bagi anak - anak kita dengan memberikan pengertian mengapa kita harus shalat, apa manfaat shalat, dan lain sebagainya.
Selain itu kita juga harus mengajarkan bagaimana pentingnya Hablumminannas, yaitu hubungan dengan manusia. Sebagai orang tua kita wajib mengajarkan kepada anak tata cara pergaulan yang baik dengan  sesama yang dilandasi rasa saling mengasihi, menyayangi,menghormati, menghargai, serta memaafkan, karena islam merupakan agama yang penuh kasih sayang.
Selain agama sebagai pendidikan dasar yang kuat untuk anak - anak kita, ilmu juga merupakan hal yang penting bagi masa depan anak - anak kita guna menghadapi tantangan zaman. Semua itu tak terlepas dari tanggung jawab kita sebagai parents, menjadikan anak - anak kita yang kuat imannya, santun kepada sesama, serta kuat ilmunya, karena dengan ilmu akan membuat mereka mampu bertahan dan senantiasa memiliki jalan ikhtiar dari setiap masalah hidup yang dihadapi.
Setiap orang tua tentunya mendambakan anak yang shaleh dan shalehah, Betapa tidak, karena memiliki anak shaleh dan shalehah akan menjadikan kita orang tuanya mendapatkan kemuliaan di akhirat kelak.
Anak shaleh shalehah adalah modal jangka panjang yang tak pernah terputus sampai akhir dari kehidupan ini, mereka akan menjadi jaminan berharga karena mereka merupakan simpanan yang tak ada bandingannya. Ayah, bunda impian kita adalah sekaligus PR kita juga, karena mewujudkan anak shaleh shalehah itu tak terlepas dari peran kita orang tua sebagai pendidik dan pembimbing utama.
Mendidik anak dalam islam harus didasarkan pada petunjuk dari Allah SWT, yaitu Al - Qur'an. Adapun kedudukan anak dalam pandangan islam adalah sebagai berikut ( sumber;Parenting islami)  :
1. Anak sebagai amanah bagi orang tuanya.
Sesungguhnya anak - anak kita adalah bukan milik kita, mereka adalah titipan dari sang Sang Maha pemberi rezeki, untuk itu kewajiban kita adalah mendidiknya sesuai dengan yang telah Allah SWT perintahkan, merupakan kesalahan orang tua jika seorang anak jauh dari ajaran islam.
2. Anak sebagai generasi penerus
Anak merupakan generasi di masa depan, merekalah yang kelak akan menjadi pengaman dan pelopor masa depan agama dan bangsa. Merupakan kewajiban kita medidik mereka untuk menjadi generasi yang tangguh di masa depan, sebagaimana perintah Allah kita harus menjauhkan mereka dari api neraka kelak.

Setiap orang tua tentunya mendambakan anak yang shaleh dan shalehah, Betapa tidak, karena memiliki anak shaleh dan shalehah akan menjadikan kita orang tuanya mendapatkan kemuliaan di akhirat kelak.
Anak shaleh shalehah adalah modal jangka panjang yang tak pernah terputus sampai akhir dari kehidupan ini, mereka akan menjadi jaminan berharga karena mereka merupakan simpanan yang tak ada bandingannya. Ayah, bunda impian kita adalah sekaligus PR kita juga, karena mewujudkan anak shaleh shalehah itu tak terlepas dari peran kita orang tua sebagai pendidik dan pembimbing utama.
Mendidik anak dalam islam harus didasarkan pada petunjuk dari Allah SWT, yaitu Al - Qur'an. Adapun kedudukan anak dalam pandangan islam adalah sebagai berikut ( sumber;Parenting islami)  :
1. Anak sebagai amanah bagi orang tuanya.
Sesungguhnya anak - anak kita adalah bukan milik kita, mereka adalah titipan dari sang Sang Maha pemberi rezeki, untuk itu kewajiban kita adalah mendidiknya sesuai dengan yang telah Allah SWT perintahkan, merupakan kesalahan orang tua jika seorang anak jauh dari ajaran islam.
2. Anak sebagai generasi penerus
Anak merupakan generasi di masa depan, merekalah yang kelak akan menjadi pengaman dan pelopor masa depan agama dan bangsa. Merupakan kewajiban kita medidik mereka untuk menjadi generasi yang tangguh di masa depan, sebagaimana perintah Allah kita harus menjauhkan mereka dari api neraka kelak.
3. Anak adalah tabungan amal kita di akhirat.
Seperti yang telah kita ketahui, selain amal kita di dunia, sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh shalehah merupakan amalan yang pahalanya akan mengalir terus hingga hari perhitungan kelak. Jadi anak merupakan investasi bagi orang tuanya di yaumul hisab kelak.
4. Anak adalah penghibur dan perhiasan dunia bagi orang tuanya.
Anak merupakan perhiasan bagi orang tuanya. Di satu sisi ia akan menjadi penghibur bagi orang tuanya, di sisi lain ia juga dapat menggelincirkan dari jalan Allah. Nikmat keberadaan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam lembah kenistaan. Sebagaimana firman - Nya : 
" Hai orang - orang yang beriman, sesungguhnya diantara isteri - isterimu dan anak - anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati - hatilah kamu terhadap mereka..". ( Q.S At - Taghaabun : 14) 
Makna dari 'menjadi musuh bagimu' dalam ayat diatas adalah jika kita melalaikan dalam hal melakukan amal shaleh dan terjerumus kedalam lembah maksiat ...( Naudzubillah ). Untuk itu, disinilah peran penting kita sebagai orang tua untuk mendidik anak - anak kita menjadi anak yang shaleh shalehah
Sungguh berbahagialah orang tua yang memiliki anak yang shaleh shalehah, karena mereka adalah investasi yang sangat berharga untuk akhirat kelak.
Ayah, bunda mari kita koreksi kembali diri kita apakah telah benar langkah yang kita ambil dalam mendidik anak kita di rumah. Semoga apa yang kita lakukan selama ini untuk anak - anak kita akan berbuah manis, seperti haparan kita, kelak mereka akan menghantarkan kita ke syurga - Nya..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Anakku, Jika Semua Amalku Terputus, Maka Kaulah Harapanku"

Post a Comment